Setelah menikmati hari dengan bermalas-malasan, tiba-tiba saya jadi teringat pesan nenek agat tidak malas, giat belajar dan rajin menabung. Well, dari program bermalas-malasan itu ternyata saya jadi dapat ilham dari langit setelah menonton beberapa film orang bule.
Kenapa ya, kok orang bule (orang Indonesia jadi ada yang ikutan) kok jadi suka ngomong kata fuck ya? .::saya mah enggaa::. Hehee :D
Sebenernya apaan sih the F word itu?
Cari tau cari tauu, mendaki gunung lewati lembah. Kesana kemari membawa alamat, sayaang. Dan yang kuterima ternyata the F Word ini punya sejarah yang cukup panjang dan berbelit-belit. Jadi apaan dong artinya? Hehee, sabar yaa pemirsa, pembukaan kan juga temping, eh pentingg. Kalo nggak dibuka mana bisa jadi enakk. .::Ketimpa scooter, bledeeengg!! ::.
Apaan Sih Arti Kata Fuck?
Well gowal gawel, kata fuck atau yang biasa orang bule bilang the F word secara literal dapat diartikan menjadi perbuatan sexual intercourse alias melakukan hubungan jasmaniah (badan sama jasmani sama nggak sih?? )
Sebenernya, dalam bahasa-bahasa daerah di Indonesia juga terdapat varian lain yang lebih nge-slang lho, biasanya diperkatain dengan kata kimxxx, ngenxxx, kenxx, cuxx, kawxx, dan sebagainya.
Terpaksa saya sensor sedikit nih, sob. Kalau pakai bahasa kita rasanya vulgar banget sih. Lagian sobat sekalian juga pasti udah pada tau kan maksudnya. Ada yang mau menambahkan? ;P
Sebelum kita lanjut, sebaiknya kita sudahi dulu sampai disini.
.::Woeeyy, gampar nihh!!::.
Hehee, iyaa iyaaa. Gini-giniii, jadi dalam bahasa Inggris, the F word itu merupakan kata yang vulgar. Dengan beberapa variasi atau word extension, the F word bisa bermakna segala sesuatu yang berkarakter negatif dan nggak penting buat dipikirin, nggak penting buat dikasih respek, atau sengaja membuat sesuatu menjadi kotor, bisa berarti kata yang bersifat offensive dan memiliki daya hancur yang hebat seperti layaknya sinar penghancurnya pahlawan bertopeng idolanya Sinchan.
The F word, terkadang dapat berfungsi pengupas kulit wortel, penyedot debu, atau bisa pula dipakai sebagai remot TV. Jadi pemirsa, belilah sekarang juga .::Jlegedheeerr!! Ketimpa rumah nihhh, pembaca galak amat::. ;D
Baiklah-baiklah, mari kita kembali ke jalan yang salah eh benar.
Dalam penggunaannya, the F word dapat digunakan sebagai kata kerja (verb), kata keterangan/tambahan (adverb), kata sifat (adjective), kata seru (interjection), kata benda (noun), atau imperative. Contohnya?? Sabar nonaaa, nanti dibagian akhir saya kasih contoh lengkapnya deehh.
Sekarang kita beralih dulu ke cerita sejarah yang tak membosankan tentang bagaimana asal muasal the F word ini lahir di muka bumi nan fana ini.
The F Word - Urban Legends
Dari beberapa sumber yang telah saya sambangi, the F word dipercaya berasal dari batu lalu berubah menjadi siluman kera .::Heloo, lu niat ngeblog nggak niihh?!!::. Hehe, maksud saya berasal dari kepanjangan “Fornication Under Concent of the King,” atau “Fornication Under Command of the King,” ada pula yang bilang “For Unlawful Carnal Knowledge.” Dan mungkin masih ada lagi variasi lainnya, tapi sementara baru itu yang saya tahu.
Lantas, apa maksudnya kata-kata barusan?
Giniiii, sob… Sedikitnya ada tiga versi cerita yang dituturkan dan diseratkan secara turun-temurun oleh Pm-Toh eh oleh para nenek moyangnya. Jelasnya, kata yang terdeskripsi sebagai folk etymology ini tersebar dengan lebat tanpa sensor-sensoran pada tahun 1960an. Sekarang marilah kita berdoa sejenak untuk segera menyimak ketiga kisah yang menjadi cikal bakal the F word berikut.
Urban Legend Versi Pertama
Versi pertama datang dari kerajaan Inggris tua atau kuno yaa? Jadi ceritanya, pada jaman itu rakyat jelata nggak bisa sembarangan nge-sex/nikah. Orang-orang yang malang itu haruslah membuat permohonan pada sang raja sedemikian rupa dulu. Bawain dupa, kembang juga kemenyan .::woeey!! Emang setan apa?!!::.
Sooo, setelah permohonannya dikabulkan oleh sang raja, barulah boleh tancaappp. Hal itu tentunya nggak berlaku buat keluarga kerajaan, cuma rakyat jelata saja yang harus ngemis-ngemis dulu minta kawin.
Jika ada pasangan yang ingin bikin anak (dalam arti yang sebenarnya – Nggak bercanda nihh) haruslah mereka meminta ijin dulu pada sang raja. Jika permohonan membikin anak itu dikabulkan, sang raja akan memberi mereka papan pengumuman yang nantinya kudu digantung di depan pintu rumah saat mereka melakukan proses reproduksi. Papan pengumuman itu bertuliskan F.U.C.K (Fornication Under Consent of the King).
Urban Legend Versi Kedua
Versi kedua berasal dari jaman kolonial, dimana seseorang akan dihukum jika melakukan praktek prostitusi. Menurut versi kedua ini the F word adalah singkatan dari “For Unlawful Carnal Knowledge.” Atau kalau diterjemahkan menggunakan teknik asal nyampe maka dapat bermakna “untuk orang yang pemahaman jasmaniahnya nggak bener.”
Karena kalimat For Unlawful Carnal Knowledge terlalu panjang maka disingkatlah menjadi FUCK. Lalu dengan semena-mena kata FUCK ini dituliskan di penjara yang dikhususkan untuk para penjahat kelamin yang dibenci oleh orang-orang yang iri itu. ;P
Urban Legend Versi Ketiga
Versi ketiga nih, dapet dari sebuah postingan di Usenet yang ditulis dua dekade silam. Hampir mirip sih dengan versi kedua di atas, hanya saja settingnya beda. Menurut versi ketiga, kejadiannya bertempat di London pada tahun 1800an.
ezon7.blogspot.com
Bermula dari keluhan para petugas penegak hukum yang lelah karena harus menuliskan “For Unlawful Carnal Knowledge” setiap kali menangkap para penjahat kelamin. Karena kesal harus menuliskan 26 karakter dalam surat tilang kejahatan kelamin, maka disingkatlah menjadi FUCK. Dan akhirnya diteruskan menjadi kebiasaan.
Analisa-analisaan
Marilah sebaiknya kita analisa dulu sebelum meyakini salah satu atau salah tiga urban legends diatas.
Jadi, seorang pakar bahasa bernama Jesse Sheidlower menuliskan dalam bukunya yang berjudul The F-Word. Bermodalkan buku yang diterbitkan tahun 1999 ini kita malah bisa mengabaikan ketiga cerita rakyat diatas. .::Kok malah jadi gitu?::.
Namanya juga urban legend, cerita rakyat nggak bisa ditelan mentah-mentah gitu aja kaan? Contohnya, memang bener batu Malin Kundang itu ada. Tapi apa bener itu batu adalah si Malin Kundang yang dikutuk ibunya? Batu dan segala ceritanya kan belum tentu benar kan – terlepas dari pesan moral di dalamnya tentu. .::plok..plokk..plokkk::.
Kalo nggak mau pusing, nggak usah baca tiga bait dibawah ini, Sob.
Lewatin ajaa, orang yang nulis juga pusingg! 
Jadi sebenarnya, kata fuck ini pada awal lahirnya bukanlah sebuah acronym atau singkatan. Kata fuck bergerak secara pelahan dalam bentuknya dari bahsa Belanda dan German kuno sekitar tahun 1500an. Dikatakan, sangat sulit untuk mengidentifikasi bentuk aslinya secara presisi karena minimnya bukti dan dokumen yang ada. Mungkin karena kata tersebut sangat tabu untuk diucapkan, apalagi dituliskan di jidat orang tua mereka.
The American Heritage Dictionary mengungkapkan bahwa the F word pertama kali tertulis pada sebuah literatur berbahasa Inggris berbentuk karangan puisi berjudul “Flen, Flyss” pada tahun 1500an. Pada baris awal pembukaannya, tertulis Flenm flyys, and freris (= “Fleas, flies, and friars”). Baris yang mengandung kata fuck terbaca dengan “Non sunt in coeli, quia gxddbov xxkxzt pg imfk." Bila dilakukan pendeteksian berteknik substitution cipher pada frasa yang terenskripsi tersebut, maka artinya adalah “They are not in heaven because they fuck wives of Ely.” Lantas dengan penyelidikan yang sungguh susah payah, serta penelitian oleh professor yang botak-botak, akhirnya dibaca menjadi “fuccant,” dalam pseudo-Latin berarti “they fuck” atau berarti mereka bersenggama.
Karena nenek moyang kata fuck ini juga berasal dari bahasa Jerman tua. Maka dalam penyebarannya yang melintasi bangsa-bangsa itu mengalami perubahan bentuk. Di Jerman (ficken); Belanda (fokken); Norwegia (fukka); Swedia (fokka dan fock=penis). Dari bahasa Jerman yang umum, yaitu “fuk” berasal dari akar kata bahasa Indo-Eropa yang bermakna strike = memukul/menyerang.
Bingung?
Pusing?
Santai saja, sobat.
Kamu nggak sendirian kok, saya juga nggak ngarti.
.::timpukin batu!! Pletuk pletukk!!::.
Kembali lagi ke Om Sheidlower, diklaim bahwa artikel tentang kata fuck diterbitkan pertama kali pada tahun 1960an. Sebuah koran underground bernama East Village Other mencetak versi ini pada tahun 1967.
Dalam artikel itu tertulis bahwa kata fuck aslinya digunakan sebagai catatan diagnosa medis. Diagnosa medis yang diberi catatan ini dikhususkan untuk pasukan kerajaan Inggris. Mereka akan diberi stempel bertuliskan F.U.C.K. (Found Under Carnal Knowledge) apabila ada yang dilaporkan sakit dan mengidap V.D. (Venereal Disease) atau yang orang Indonesia kenal dengan penyakit menular seksual.
Lalu dalam majalah asoy bernama Playboy yang peredarannya ditentang di Indonesia karena ((ditakutkan bisa)) menyaingi pasaran produk lokal itu, juga menuliskan kata fuck pertama kali pada tahun 1970. Dikatakan, awalnya penulis majalah ini mendapat info dari temannya yang mengatakan bahwa asal mula kata fuck itu sama seperti urban legends versi pertama (kalo lupa baca lagi keatas). Tapi akhirnya si penulis menyakini kalau sebenarnya kata fuck adalah istilah hukum tentang pemerkosaan yang merupakan singkatan dari “Forced Unnatural Carnal Knowledge.”
.::Ooohh… Manggut-manggut::.
Dosis dan Cara Penggunaan Kata "Fuck"
Nah, Trus gimana dengan pemakaiannya?? Hehee, Santai mas broo. Seperti janji saya tadi, segera saya sertakan contoh penggunaan dalam kata dan kalimat masa sekarang beserta maksudnya. Jadi nggak serta merta kita selalu mengartikan kata fuck dengan “persetan.”
Sementara sekian dulu pelajaran sejarahnya. Sekarang saatnya pembekalan, mau dipraktekin atau nggak itu sih terserah sobat sekalian. Berikut ini saya comot dari Oxford Advanced Learner’s Dictionary.
Cekidot
Kata/Frasa/Idiom
Arti
Contoh Kalimat
Fuck (v)
Melakukan senggama dengan seseorang; Sumpah serapah yang digunakan sebagai ekspresi kemarahan, rasa muak atau terkejut.
[V] Oh fuck! I’ve lost my keys.
[VN] Fuck it! We’ve missed the train; Fuck you – I’m leaving.
Fuck me(v)
Digunakan untuk mengekspresikan rasa terkejut.
Fuck me! Have you seen how much this cost?
Fuck around (fuck about) (v)
Buang-buang waktu dengan cara yang percuma.
Stop fucking around and come and help.
ezon7.blogspot.com
Fuck sb (=somebody) around / fuck sb around (v)
Digunakan untuk mengekspresikan bahwa seseorang tersebut tidak menolong/ hanya membuang-buang waktu.
This damn company keeps fucking me around.
Fuck off (v)
Biasanya digunakan untuk memerintahkan pergi/mengusir.
Why don’t you just fuck off?
Fuck sb up (v)
Untuk mengekspresikan rasa terkejut atau kebingungan seseorang karena tak bisa berdamai dengan masalah dalam hidupnya.
My parents’ divorce really fucked me up.
Fuck sth up (v)
Jika melakukan sesuatu dengan buruk atau busuk.
I completely fucked up my exams.
Fuck with sb (v)
Sumpah serapah yang ditujukan pada seseorang yang mengganggu.
Don’t fuck with him.
Fuck (n)
Digunakan sebagai kata tekanan, untuk menunjukkan kemarahan, terganggu atau terkejut.
What the fuck are you doing?
Let’s get the fuck out of here!
Not give a fuck with sb (Idiom)
Tidak perduli sama sekali.
He doesn’t give a fuck about anyone else.
Fuck all (n)
Digunakan bila tak ada apa-apa (none/ nothing at all)
You’ve done fuck all day.
These instructions make fuck all sense to me.
Fucker (n)
Menghina dengan kasar.
You’re fucker.
Fucking (adj, adv)
Digunakan untuk menekankan sebuah komentar atau ungkapan kemarahan.
I’m fucking sick of this fucking rain!
He’s a fucking good player.
Fucking well (Idiom)
Digunakan untuk penekanan atau ungkapan marah atau suatu perintah.
You’re fucking well coming whether you want to or not.
Beberapa Fakta Menarik Tentang The F Word
Tunggu dulu sobat, jangan buru-buru angkat jari dari mouse atau keyboard sobat sekalian. Sayang banget nih kalau tulisan ini disudahi sampai disini, karena ternyata ada beberapa fakta menarik seputar tema kita kali ini, yaitu the F word. Simak deh 
The F word jadi judul album. Grup musik rock legendaris Van Halen ternyata pernah member judul album ke-sembilan mereka dengan For Unlawful Carnal Knowledge (F.U.C.K.) pada tahun 1991. ezon7.blogspot.com
Fucking adalah nama sebuah desa kecil di Austria. Desa yang dekat dengan kota Salzburg ini dinamai Fucking sudah sejak 1970. Fucking diambil dari seseorang dari abad ke-6 bernama Focko, sedangkan “ing” adalah akhiran kata dalam bahasa Jerman tua yang berarti rakyat. Lantas Fucking menjadi nama desa ini yang berarti “tempat rakyat Focko.”
Terang aja ini nama desa sering jadi bahan lelucon oleh orang bule sono. Lantas banyak wisatawan yang penasaran dan akhirnya melanconglah ke desa ini. .::Adegannya gini: Eh mau kemana lu?? Mau ke Fucking. Haahhh??!!!::.
Penunjuk Arah ke Desa Fucking Austria pic: photobucket.com |
Versi lain mengatakan kalau mereka akhirnya pernah mengganti nama desanya. Tak lama berselang, arwah mbah Focko gentayangan dan menghantui setiap penduduk desa. Hantu focko minta agar nama desa diganti lagi seperti semula atau dia akan memakan tumbal gadis-gadis jelita. Terang aja seisi penduduk desa ketakutan lalu mengembalikan nama desa seperti sedia kala. (Boleh doongg bikin versi sendiriii).
.::sialan luuhh.. lempar monitoooorr!!!
Bletaakk!!::.
Parahnya, papan nama desa yang bertuliskan “Fucking” ini sering banget dicuri. Lalu dipake buat papan motong daging ;P .::diem lu!!::. Saking gemesnya, pada tahun 2005 akhirnya pemerintah setempat mengganti papan nama desa mereka dengan besi yang dilas ke baja. It’s a fuckin’ crazy! Hahaha
Ps:Oya, karena tulisan ini bertujuan sebagai ilmu pengetahuan - jadi saya nggak menyensor kata-kata yang dianggap tabu. Biar jelas, jadi kita bisa paham dan menggunakan (atau ga menggunakannya) dengan bijak.
Salam, ez
Sources:
time.com
en.wikipedia.org
urbanlegends.about.com
oxford dictionary