Sudah pernahkah sobat ezon7 sekalian jadi tukang foto orang meninggal? Atau nggak usah jadi fotografer pro deh, fotoin orang meninggal gitu. Pernah? Mungkin pernah, tapi saya berani taruhan – kalian pasti nggak bakal fotoin itu mayat dengan pose-pose seperti masih hidup. Mungkin diberdiriin, didudukin, dimelekkin, dipeluk atau malah dibikin narsis. Berani?
Lain dengan orang-orang di era Victoria. Bagi mereka di jaman pemerintahan Ratu Victoria, penguasa Inggris Raya pada waktu itu (1837–1901) udah biasa mereka “bermain-main” dengan mayat keluarga mereka. Fotografi yang biasa disebut postmortem photography ini bener-bener aneh dan unik. Mau tau seberapa anehnya orang era Victoria bermain foto mayat? Lanjut terus gih bacanya. Ngeri-ngeri gokil, sob! Nggak banyak keterangan dari foto-foto ini, jadi mari kita bereng-bareng menyelidiki suasana mengerikan berikut.
1. Anak yang berada di sebelah kiri nampaknya memang sudah meninggal. Bisa keliatan dari caranya duduk bersandar di kursi. Lalu bagaimana dengan perempuan kecil yang di sebelah kanan? Apakah dia masih hidup atau malah sudah meninggal? Hayoo… liat deh ada penyangga di belakang perempuan kecil sebelah kanan. Orang-orang di jaman ini memang biasa menggunakannya untuk postmortem photography agar mayat bisa tegak seperti layaknya masih hidup. Saya sempat menduga perempuan di kanan juga sebenarnya sudah meninggal karena adanya penyangga. Tapi, setelah melihat gimana cara dia menggenggam kursi, saya jadi ragu juga. Ada kemungkinan juga anak di sebelah kanan masih hidup.
2. Keluarga ini berfoto bersama anak mereka yang telah meninggal. Si anak lelaki tersebut diposekan sedang duduk di kuda-kudaan mainan kesayangannya. Seperti yang sobat liat, mata anak ini terlihat masih terbuka. Apakah benar-benar terbuka atau dibuka paksa, atau malahan sebenernya nggak terbuka? Ternyata, mata anak ini sebenernya sudah tertutup. Lalu dengan kreatifnya, orang tua mereka menggambarkan mata di kelopak anak yang sudah tertutup. Konyol tapi ngeri kan? hehehee
3. Foto yang satu ini beneran sulit untuk diduga gimana bisa kepala lepas dan dipegang sendiri oleh badannya sendiri. Iya, memang benar wanita dalam foto itu sudah meninggal. Tapi how could? Gimana bisa orang-orang dari jaman kamera kuno, teknik belum semaju sekarang dan pastinya belum ada yang namanya photoshop. Kalo memang trik kamera, gimana bisa mereka melakukannya coba? Kalo cuma diedit juga pake apa coba? Bayangin gimana coba? Saya nggak tau deh, gimana caranya mereka bikin foto gokil seperti itu.
4. Perempuan kecil di sebelah kiri sudah meninggal. Bisa diduga dari ikatan tali di lengan biar mayat lebih kelihatan seperti masih hidup. Kedua, coba deh sobat lihat baik-baik ke bagian mata anak ini. Itu bukan mata asli yang terbuka, tapi lagi-lagi hanya sebuah gambar/lukisan doang. Lalu liat juga tangan kiri perempuan malang itu, warnanya sudah berbeda dan mulai membusuk tanda ia memang udah meninggal. Lalu gimana dengan perempuan di sebelah kanan? Dia sih masih hidup, cuma ketakutan aja.
5. Dengan sopannya pria ini mengangkat topinya untuk memberi salam. Awalnya saya nggak percaya kalo pria ini adalah mayat alias udah meninggal. Kemungkinan besar sih memang trik kamera, meskipun jujur aja saya nggak tau caranya. Keraguan saya atas meninggal atau tidaknya pria ini sedikit berkurang setelah melihat penyangga diantara tangan kiri yang memegang nampan dengan kaki kanannya. Pria ini memang sudah meninggal, dan berpose seolah berkata, “apa kabar, cantik?”
6. Saya bisa menyebut pria ini dengan mayat berdiri. Iya, pria ini memang sudah meninggal dan difoto dengan ppose berdiri. Lihat saja di belakangnya terpasang tiang penyangga. Lalu buat memperkuat, ada kursi yang digenggamkan oleh tangan kanan pria tersebut.
7. Susah juga buat tau mana yang sudah meninggal – mana yang masih hidup di foto ini. Mungkin-mungkin aja, semua orang yang ada di foto ini sudah meninggal semua. Pertama, anak perempuan yang tiduran di pangkuan ibunya sudah meninggal. Kedua ada anak perempuan yang berdiri di kiri foto juga sudah meninggal. Bisa dilihat dari penyangga di belakangnya kan? Nah, buat ibu dan anak perempuan yang berdiri paling belakang saya nggak yakin apakah mereka juga mayat atau bukan.
8. Ada tiga anak laki-laki tampan di foto postmortem ini. Apakah mereka semua adalah mayat? Menurut boros saya, eh hemat saya sih ada dua dari tiga anak itu yang sudah meninggal. Pertama yang duduk di kursi sebelah kiri dengan pandangan kosongnya. Lalu kedua, adalah yang berpose berdiri. Coba deh lihat anak lelaki yang berdiri di tengah itu, lihat saja ke dahinya dan taraa… sepertinya ada sebuah lubang peluru disana. Sungguh malang kau, nak.
9. Pria ini berpose seperti ingin menunjukkan pada dunia bahwa kepala istrinya ada di tangannya. Entah ini trik kamera yang seperti apa lagi, saya tak tau. Entah mereka sudah meninggal atau belum, saya juga nggak nemuin penyangga, tali atau sejenisnya. Kepala terpotong yang dibawa bapak di dalam foto juga tampak sedang menyeringai. Hey, kalian masih hidup apa sudah mati sih? Lantas gimana trik kameranya?
10. Dengan adanya penyangga di belakang mereka berdua, saya menyimpulkan bahwa mereka berdua sudah meninggal dan difoto dengan pose berdiri. Dua gadis cilik dengan baju kembar cantik mereka ini terlihat masih hidup jika dilihat dari matanya. Mungkin fotografer menggunakan trik sedemikian rupa pada filmnya. Good job!
11. Gadis cilik berkursi roda ini sudah meninggal. Tampak di sebelah kirinya ada seorang pria yang mungkin ayahnya sedang memegangi tubuhnya. Mungkin gadis cilik malang ini sebelumnya terkena suatu penyakit yang menyebabkan ia hidup di kursi roda hingga ajal menjemputnya.
12. Foto terakhir adalah foto postmortem romantis. Nampak dalam foto ada seorang suami dan istrinya yang sudah meninggal. Liat deh, ekspresi mereka. Si suami terlihat jelas nggak bisa menyembunyikan kesedihannya atas kehilangan istri tercintanya.
Hauahh, lega deh akhirnya selesai juga ke-duabelas foto postmortem teraneh di posting kali ini. Semoga mereka tenang di alam sana. Dan kredit saya untuk orang-orang di jaman Victorian beserta para tim kreatif dan fotografer yang menemukan selera seni yang emmmm… entahlah. Gokil!